Selasa, 17 Desember 2013

SISTEM DAN STRUKTUR



SISTEM DAN STRUKTUR SOCIAL,EKONOMI (PERDAGANGAN,TENAGA KERJA,PENGUASAAN TANAH,PAJAK,DAN TRANSPORTASI) MASYARAKAT PADA KERAJAAN MATARAM HINDU.
A.    Struktur sosial

          Dalam kerajaan mataram hindu stratifikasi sosial masyarakatnya bukan hanya berdasarkan berbagai prasasti yang ada namun juga pembagiannya juga berdasarkan kedudukan sesorang di dalam masyarakat, baik kedudukan di dalam struktur birokrasi maupun kedudukan sosial berdasarkan kekayaan materil.
          Di mulai dengan golongan elite di tingkat pusat. di ibu kota kerajaan,yang menurut berita cina di kelilingi oleh dinding,baik dari batu bata maupun dari kayu-kayu,terdapat istana untuk raja yang juga di kelilingi dinding.di  dalam istana itulah berdiam diri raja dan keluarga-keluarganya yaitu permaisuri,selir,anak raja yang belum dewasa serta para pembantu istana, di luar istana namun masih di dalam lingkup dinding kota tedapat kediaman putra mahkota,dan tiga orang adiknya, dan kediaman para pejabat tinggi kerajaan.
          Di dalam lingkungan tembok besar itu juga tinggal para pejabat sipil yang  lebih rendah,yang jumlahnya sekitar 300 orang bersama keluarga-keluarga mereka.
          Raja mengambil keputusan setelah mendengarkaan nasihat dari para pejabat tinggi kerajaan lalu raja memberitahukan ke putra mahkota dan di teruskan ke pejabat yang lebih rendah hingga sampai kerakyat biasa.
          Putra mahkota,para pangeran yang lain dan para pejabat tinggi mendapatkan daerah lungguh di luar ibu kota kerajaan.
          Untuk menjamin loyalitas para penguasa daerah,  sri maharaja antara lain mengambil cara perkawinan.
          Wilayah-wilayah watak pada jaman dulu terdapat hubungan antar daerah satu dengan yang lain meskipun jaraknya jauh tetapi tetap ada jalan yang menghubungkan. Penduduknya pun juga padat.

B.    Struktur Birokrasi
Di  dalam  struktur pemerintahan raja adalah pemimpin tertinggi,dalam kepercayaan hindu raja adalah jelmaan dewa-dewa,di katakan bahwa di dalam diri raja terdapat 8 dewa yang berpadu yaitu indra,yama,suryya,soma,wayu,kuwera,waruna,dan agni.
Pembagian hak waris sebenarnya telah ada ketentuannya yaitu bahwa yang pertama-tama berhak untuk menggantikan raja ialah anak-anak raja yang lahir dari parameswari.lalu adik,keponakan,paman atau kerabat dekat asalkan masih satu keturunan.
C.    Sumber Penghasilan Kerajaan
Sumber penghasilan kerajaan terutama dari pajak yaitu di tarik di desa-desa oleh pejabat tingkat watak yang membawahi desa-desa itu. Kemudian mereka mempersembahkannya kepada raja setiap habis panen,dua kali dalam setahun,dalam berbagai prasasti disebutkan pada bulan asuji dan karttika sebagai bulan penarikan pajak. Di dalam kerajaan hasil pajak di urus oleh pangkur,tawan,dan tirip. Di tingkat pusat itu juga ada pejabat yang mengurus berbagai jenis tanah di seluruh kerajaan beserta ketetapan pajaknya.
Di samping pajak hasil bumi dan pajak tanah terdapat juga pajak perdagangan dan pajak usaha kerajinan,besarnya pajak yang di tarik tidak di ketahuidi karenakan tidak ada penjelasannya dalam prasasti.
D.   Ekonomi
Dahulu perdagangan sudah ada namun istilahya ialah abakul,adagang,dan banyaga. Yang di perdagangkan di pasar ialah hasil bumi seperti beras,  buah-buahan,sirih pinang, dan buah mengkudu.pada jaman airlangga juga telah terjadi perdagangan internasional. Para pedagang asing di  perlakukan dengan baik bahkan di beri tempat tinggal Cuma-Cuma,trasaksi sudah menggunakan mata uang. Mata uang yang di gunakan ialah emas dan perak.
Bagi pelanggar hokum tidak di kenakan hukuman badan namun dengan denda emas sesuai dengan berat tidaknya tindak pidana yang di lakukan.hanya perampok dan pencuri yang di hukum mati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar