SISTEM DAN STRUKTUR SOCIAL,EKONOMI
(PERDAGANGAN,TENAGA KERJA,PENGUASAAN TANAH,PAJAK,DAN TRANSPORTASI) MASYARAKAT
PADA KERAJAAN MATARAM HINDU.
A.
Struktur
sosial
Dalam kerajaan
mataram hindu stratifikasi sosial masyarakatnya bukan hanya berdasarkan
berbagai prasasti yang ada namun juga pembagiannya juga berdasarkan kedudukan
sesorang di dalam masyarakat, baik kedudukan di dalam struktur birokrasi maupun
kedudukan sosial berdasarkan kekayaan materil.
Di mulai
dengan golongan elite di tingkat pusat. di ibu kota kerajaan,yang menurut
berita cina di kelilingi oleh dinding,baik dari batu bata maupun dari
kayu-kayu,terdapat istana untuk raja yang juga di kelilingi dinding.di dalam istana itulah berdiam diri raja dan
keluarga-keluarganya yaitu permaisuri,selir,anak raja yang belum dewasa serta
para pembantu istana, di luar istana namun masih di dalam lingkup dinding kota
tedapat kediaman putra mahkota,dan tiga orang adiknya, dan kediaman para
pejabat tinggi kerajaan.
Di dalam
lingkungan tembok besar itu juga tinggal para pejabat sipil yang lebih rendah,yang jumlahnya sekitar 300 orang
bersama keluarga-keluarga mereka.
Raja mengambil
keputusan setelah mendengarkaan nasihat dari para pejabat tinggi kerajaan lalu
raja memberitahukan ke putra mahkota dan di teruskan ke pejabat yang lebih
rendah hingga sampai kerakyat biasa.
Putra
mahkota,para pangeran yang lain dan para pejabat tinggi mendapatkan daerah
lungguh di luar ibu kota kerajaan.
Untuk menjamin
loyalitas para penguasa daerah, sri
maharaja antara lain mengambil cara perkawinan.
Wilayah-wilayah
watak pada jaman dulu terdapat hubungan antar daerah satu dengan yang lain
meskipun jaraknya jauh tetapi tetap ada jalan yang menghubungkan. Penduduknya
pun juga padat.
B.
Struktur
Birokrasi
Di
dalam struktur pemerintahan raja
adalah pemimpin tertinggi,dalam kepercayaan hindu raja adalah jelmaan dewa-dewa,di
katakan bahwa di dalam diri raja terdapat 8 dewa yang berpadu yaitu
indra,yama,suryya,soma,wayu,kuwera,waruna,dan agni.
Pembagian hak waris sebenarnya telah
ada ketentuannya yaitu bahwa yang pertama-tama berhak untuk menggantikan raja
ialah anak-anak raja yang lahir dari parameswari.lalu adik,keponakan,paman atau
kerabat dekat asalkan masih satu keturunan.
C.
Sumber
Penghasilan Kerajaan
Sumber penghasilan kerajaan terutama
dari pajak yaitu di tarik di desa-desa oleh pejabat tingkat watak yang
membawahi desa-desa itu. Kemudian mereka mempersembahkannya kepada raja setiap
habis panen,dua kali dalam setahun,dalam berbagai prasasti disebutkan pada
bulan asuji dan karttika sebagai bulan penarikan pajak. Di dalam kerajaan hasil
pajak di urus oleh pangkur,tawan,dan tirip. Di tingkat pusat itu juga ada
pejabat yang mengurus berbagai jenis tanah di seluruh kerajaan beserta
ketetapan pajaknya.
Di samping pajak hasil bumi dan pajak
tanah terdapat juga pajak perdagangan dan pajak usaha kerajinan,besarnya pajak
yang di tarik tidak di ketahuidi karenakan tidak ada penjelasannya dalam
prasasti.
D.
Ekonomi
Dahulu perdagangan sudah ada namun
istilahya ialah abakul,adagang,dan banyaga. Yang di perdagangkan di pasar ialah
hasil bumi seperti beras,
buah-buahan,sirih pinang, dan buah mengkudu.pada jaman airlangga juga
telah terjadi perdagangan internasional. Para pedagang asing di perlakukan dengan baik bahkan di beri tempat
tinggal Cuma-Cuma,trasaksi sudah menggunakan mata uang. Mata uang yang di
gunakan ialah emas dan perak.
Bagi pelanggar hokum tidak di kenakan
hukuman badan namun dengan denda emas sesuai dengan berat tidaknya tindak
pidana yang di lakukan.hanya perampok dan pencuri yang di hukum mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar