Minggu, 09 Juni 2013

MUSEUM TROWULAN



BAB I
Pendahuluan
A.  Latar Belakang
Situs Trowulan merupakan situs perkotaan klasik peninggalan Kerajaan Majapahit. Luasnya 11 km x 9 km, yang mencakup wilayah Kecamatan Trowulan dan Sooko di Kabupaten Mojokerto serta Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno di Kabupaten Jombang.  Situs ini merupakan ujung penghabisan dari 3 gunung, yaitu Gunung Penanggngan, Gunung Welirang, dan Gunung Anjasmara. Keadaan geografis daerah Trowulan yang landai dan air tanahnya dangkal sangat cocok digunakan untuk pemukiman. Sebagai bekas kota pada masa lampau, di Situs Trowulan ini banyak ditemukan berbagai peninggalan arkeologis.
Penelitian terhadap Situs Trowulan dilakukan pertama kali oleh Wardenaar pada tahun 1815. Raffles menugaskannya untuk mengadakan pencatatan peninggalan arkeologi di Mojokerto. Hasil pencatatan Wardenaar itu dituliskan Raffles dalam bukunya yang terkenal, History of Java  (1817). Dalam buku tersebut disebutkan bahwa berbagai obyek arkeologi
dengan judul Toelichting over den Ouden Pilaar van Majapahit (1958). Sementara itu, R.D.M Verbeek mengadakan kunjungan ke Trowulan dan menerbitkan laporannya dalam artikel Oudheden yang berada di Trowulan merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit.