BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Situs
Trowulan merupakan situs perkotaan klasik peninggalan Kerajaan Majapahit.
Luasnya 11 km x 9 km, yang mencakup wilayah Kecamatan Trowulan dan Sooko di
Kabupaten Mojokerto serta Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno di Kabupaten
Jombang. Situs ini merupakan ujung
penghabisan dari 3 gunung, yaitu Gunung Penanggngan, Gunung Welirang, dan
Gunung Anjasmara. Keadaan geografis daerah Trowulan yang landai dan air
tanahnya dangkal sangat cocok digunakan untuk pemukiman. Sebagai bekas kota
pada masa lampau, di Situs Trowulan ini banyak ditemukan berbagai peninggalan
arkeologis.
Penelitian
terhadap Situs Trowulan dilakukan pertama kali oleh Wardenaar pada tahun 1815.
Raffles menugaskannya untuk mengadakan pencatatan peninggalan arkeologi di
Mojokerto. Hasil pencatatan Wardenaar itu dituliskan Raffles dalam bukunya yang
terkenal, History of Java (1817). Dalam
buku tersebut disebutkan bahwa berbagai obyek arkeologi
dengan
judul Toelichting over den Ouden Pilaar
van Majapahit (1958). Sementara itu, R.D.M Verbeek mengadakan kunjungan ke
Trowulan dan menerbitkan laporannya dalam artikel Oudheden yang berada di Trowulan merupakan peninggalan dari
kerajaan Majapahit.